Hari ini hari pertama Sisil masuk SMA. Dia
senang sekali karna dia diterima di sekolah yang ia harapkan “ SMA Harapan Satu
“. “ Welcome to Harsa “seru Sisil sesampainya di sekolah. Dia berjalan-jalan
sesekali menyapa orang yang ditemuinya lalu bengong melihat gedung SMA nya.
Bukannya dia katrok , tapi baru kali ini dia masuk SMA itu. “ Haii ...” kata
seseorang yang membuat lamunannya buyar plus kaget setengah mati. “ iaahhh !?”
teriak Sisil, “ aduch , maaf ya bukannya mau ngagetin “. kata seseorang
tersebut. “ umth , gag
papa ug, e … kamu ?” “ aku Citra anak baru di SMA ini ” kata Citra
memperkenalkan diri , lalu mereka saling berjabat tangan. Kemudian terdengar
suara dispeaker “ Perhatiian buat anak-anak baru silakan berkumpul di lapangan
basket karna upacara MOS segera dimulai “. Tak lama setelah itu lapangan basket
pun di krumuni banyak orang , anak-anak
mulai baris rapi dan seorang guru pun menyebutkan nama anak satu per satu
menurut kelas. “ Pricileea Aurel Mecca,
masuk X.8 “. Sisil pun keluar barisan dan mulai mencari kelasnya. Dia hanya
berputar-putar karena tidak tahu dimana letak kelasnya dan yang lebih membuatnya
bingung gedung sekolah yang besar tanpa seorang teman.
“ Oh , My God, where is my friend?”bisik Sisil sambil mencari
seseorang “ heiii !!! cari siapa nund ?” setelah Sisil berbalik badan ternyata
ada Citra .
“ Citra, I`m lucky to meet you.” kata Sisil
“ ya ampun Sil , gag gitu banget dech.”
“ emth . .e. . cari k-e-l-a-s.”
Citra bengong sesaat lalu mulai tertawa terbahak-bahak , “
what ? Hhahahahahaha.”
“Citra , why you to laught ?” tanya Sisil tak sadar .
“gag papa kog Sil, kamu lucu , hhhhhiiiii .”jawab Citra masih
dengan tawanya.
Setelah sampai di kelas mereka berdua berbincan-bincang pada
Sisil
“Kamu tu orang mana sih ? “
“Purpose you ?”tanya Sisil tidak mengerti.
“Gini ,You to be of good family?”
“Mom and Dad from Amrica ,aku lahir di sana tapi gede di Jakarta.”
“ oooo ...makanya ,” kata Citra
sok ngerti.
“ haiiii !” ada suara muncul tiba-tiba di tengah perbincangan
Sisil dan Citra. Lalu mereka mendongak ternyata ada dua makhluk cewe` yang
berdiri di belakang mereka.
“ kenalkan nama ku Puput dan ini Cindy .” Mereka berempat
bersalaman lalu saling berkenalan. Bel tanda masukpun berbunyi , disusul suara
gemuruh anak-anak yang masuk kelas. Pertama masuk kelas Sisil sedikit asing
dengan teman-teman sekelasnya ada yang ganteng , imoet , cupu , dan biasa saja
lengkaplah sudah penghuni X.8 . Belum selesai cerita penghuni X.8 tiba-tiba ada
seorang guru yang gag tau diundang siapa langsung masuk saja ke kelas , lalu
guru pendek , botak dan berkacamata kuda itu memperkenalkan diri dengan pedenya
, “ tunggu tunggu , what ?? dia wali kelasku.” bisik Sisil tak percaya .
Siang ini setelah sampai rumah Sisil langsung masuk kamar ,
lalu merebahkan badannya di tempat tidur dan ia membayangkan hari-harinya tadi,
bertemu tiga teman baru dan satu orang guru yang aneh, “ huumtt , true happy
day .” gumamnya lalu ia mulai memejamkan kedua matanya.
Jam lima tepat ia sudah bangun tidur ,karena hari ini hari ke
dua MOS dan acara MOS kali ini yaitu olahraga yang diharuskan berangkat jam
05.30 kalau tidak hummmtt .. . . bisa jadi bulan-bulanan senior ntar. Sisil
datang jam 05.25 “syukurlah gumamnya.” dia langsung bergabung baris dengan
teman-temannya , hari ini dia kena KAMTIB itu sejenis keamanan sekolah
gara-garanya kuku Sisil panjang , belum
selesai dapet hukuman Sisil sudah kena masalah baru lagi karna kaos kakinya
kurang panjang “ Huambb , apess banget aku hari ini .” katanya lirih .
Waktu istirahat tiba Sisil berkumpul dengan tiga temannya
yaitu Cindy , Puput , dan Citra. Mereka berempat mulai berbagai cerita , umth
mereka bercerita tentang pengalamannya tadi bersama kamtib dengan nada
menggebu-gebu tak terkecuali Puput , ia hanya biasa saja mendengar
teman-temannya bercerita. Saking bingungnya Cindy pun bertanya pada Puput , “
kamu kog diam saja sih Put, gag kesel apa kena KAMTIB tadi .” Puput malah
tersenyum “ gimana mau kesel , orang
Puput tadi pura-pura sakit biar gag kena kamtib .” mendengar jawaban Puput ,
Cindy jadi gregetan sendiri antara percaya atau tidak Puput melakukan hal
konyol seperti itu, kalau Sisil ma Citra sih hanya tertawa saja melihat
kelakuan Puput seperti itu.
Sisil mulai bersandar di meja belajarnya, tiba-tiba pintu
kamarnya terbuka” Mom , what is this ?”tanya Sisil keheranan karna biasanya
mama Sisil tidak ada di rumah sore ini.
“ what , you don`t like mom is there ?”
“ no mom, sudahlah ada apa mom ?”
“ dedi pengen ajak kita dinner, do you want?”
“ Ok, mom . Tunggu di bawah yach ….”
Setelah pulang dari dinner, Sisil langsung masuk kamar. Malam
itu ia memulai season curhatnya bersama kakaknya, Revan namanya. Kakak Sisil
melanjutkan sekolah di Amric, maka dari itu hanya lewat chattinglah ia dapat
menukar pikiran dengan kakaknya. Hari semakin larut Sisilpun mulai kantuk , dia
mulai ganti baju tapi tunggu bukan piama yang ia pakai melainkan kaos dan celana
kolornya. Aneh memang , tapi itu sudah menjadi kebiasaan Sisil dia agak tomboy
karna dia punya satu kakak cowok yang selalu ia tiru gayanya.
“ mbak , sudah ditunggu bapak dan ibu di ruang makan.”kata si
mbok
“ yah mbok, tunggu bentar.”jawab Sisil sambil membuka pintu
kamarnya. Dia mulai turun dari tangga dan masuk ruang makan , “ morning mom,
ded.”kata Sisil dengan tersenyum
“ morning too darling.”jawab mreka
“
Sisil , bagaimana mosnya? “tanya mama
“ seru mam, tapii yach cape` juga siiee ...”
“ sudah-sudah curhatnya, nanti telat hlu.”sindir papa
Setelah selesai makan , ia mengakhiri dengan meminum susunya.
Lalu ia pamit sama ortunya dan mulai masuk mobil.
Sesampainya di sekolah Sisil disambut ke tiga
temannya,”morning Sisil...”seru Citra Cindy dan Puput. “morning too, masuk
kelas yukk.”ajak Sisil. Mereka berempat berjalan menuju kelas sambil bercanda
ada yang gosip ada juga yang Tebar Pesona tapi tunggu ….bukan Sisil yang tebar
pesona melainkan Cindy dan Citra ,mereka memang paling centiil di antara empat
sahabat tersebut. Kalau Puput sie terkenal dengan lugunya , lelet dan satu lagi
telmi. Setelah sampai di kelas mereka langsung duduk. Jam pertama di mulai“
Pagi anak-anak.” kata bu Mirna , “ pagi ibuu...”seru anak-anak. Selama
pelajaran berlangsung menyenangkan itupun bagi anak-anak yang menyukai sastra .
Pelajaran demi pelajaran telah berlangsung waktunya istirahat. Anak-anak mulai
menyebar ke penjuru sekolah, ada yang main basket , sepak bola , ke
perpustakaan , di taman , dan empat sahabat Sisil, Citra, Cindy, dan Puput
sudah nangkring di kantin. “ Cindy , traktir donk.” pinta Sisil dengan muka
melasnya.
“
oke cinta, kamu mau makan apa ?”
“
umt, cuma burger 1, bakso 1, ama cappucino float.”
“
busettt , pesen segitu bilang CUMA ?” Cindy gregetan
“ hahay , Cindy cantiiik dech .” jawab Sisil nyengir.
Mau tak mau dan harus mau Cindy memesan makanan Sisil dan
pastinya karena tegoda dengan rayuan Sisil tadi“ kalian gag pesen ?”tanya Cindy
pada Puput dan Citra.
“ gag
ahhh, aku masih kenyang.” jawab Citra.
“ kalau Puput
sie bawa bekal.” jawab Puput dengan lugunya dan di ikuti gelak tawa Cindy,
Sisil, dan Citra.” hahaha dasar Puput.”
Malam ini malam minggu, ke empat sahabat Citra, Cindy, Sisil,
dan Puput janjian bertemu di kafe dekat taman. Sambil menunggu pesanan mereka
berempat menggosip dan tak lupa di awali dengan doa, “ eh kalian tau gag cowo
yang lagi maen perkusi itu.”kata Cindy
“ enggak ,
emang dia siapa ? Saudaramu ?” jawab Puput cuek.
“ ya ampyun
Puput , dia itu cool abis , terkenal , kaya.......”
“ kaya apa ?
Kaya monyet ?”celetuk Citra
“ ahhh ,
rese` semua deh. Di bilangin ngeyel ya sudah.”
“ hahahahah, Cindy...Cindy
you are very pitty.”kata Sisil nahan tawa. Lalu dengan gaya mutungnya Cindy
pura-pura tak tau.”eh , aku ke belakang dulu yach.” ijin Sisil pada
teman-temannya, “ cepet 5 menit.”kata Cindy ketus . Detik demi detik berlalu
tapi Sisil belum terlihat , ternyata ada
something …..
“ aduh gimana sih masnya nie?” kata Sisil
“ umt, maaf ya maaf , ndak sengaja.”seru cowok itu. Cowok itu
terus memandang Sisil tanpa ia sadari, Sisil mulai protes,”woooiii, masnya,
malah bengong lagi.” cowok itu hanya nyengir tanpa dosa. ” kamu ndak papa kan?” tanya cowok itu.
“ gag gag ,
biasa saja.”jawab Sisil sambil berdiri.
“ apa perlu
saya panggilin ambulanc ?”goda cowok itu
“ ahhh, lebay !”jawab Sisil sebel , ia
langsung ngluyur pergi ninggalin cowok itu. Padahal sebenarnya cowok tadi masih
ngajak bicara Sisil, dari kejauhan terlihat cowok itu melihat Sisil dengan
senyumnya. Sisil berjalan cepat menuju teman-temannya sambil berfikir tentang
cowok tadi, “ itu cowok bukannya yang ditunjuk Cindy tadi ya,”humtt gumam Sisil
dalam hati.” ya ampun Sisil, lama banget sih?”demo Cindy, tapi Sisil hanya diam
seribu bahasa,”Sisil!bengong ya?” tanya Puput keheranan
“eh endak, humt apa Put ?”jawab Sisil
“itu makanan udah dingin dari tadi.”
“iiah iiah.”jawab Sisil tak berselera
Sampai rumah Sisil lalu merebahkan diri, sunyi senyap keadaan
di rumahnya yang mendorong Sisil untuk segera memejamkan mata. Tapi entah
mengapa ia tak dapat melakukan hal tersebut karna masih terbayang-bayang
problem di kafe tadi.
Senandung kokok ayam mulai berdendang, Sisil sudah bersiap
untuk lari pagi. Selesai menguncir rambutnya ia langsung keluar rumah,”hummt,
segar sekali udara pagi ini.” gumam Sisil
“woy, cantiikk.”seru Citra “ah telat kamu.”gertak Sisil.
Citra memang salah satu sahabat Sisil yang tinggal satu komplek dengannya.
Langit yang masih petang, udara yang masih
dingin dan tidak begitu terdengar suara kendaraan. Memang masih terbilang sepi pagi ini untuk
para manusia beraktivitas, tapi ini suatu hal biasa bagi Sisil untuk mempertahankan
tubuh yang sehat.” Sil uda ya, capek banget nie.”keluh Citra
“ walah, dasar kamu belum apa-apa uda bilang capek.”
“ woy mbak , saya kan bukan atlet huh.”
“ humt, iah iah. Duduk di sana yuk.”
Untuk menghilangkan rasa dahaga mereka meneguk sebotol air,
lalu melihat keadaan di sekelilingnya. Jam tangan Sisil sudah menunjukan pukul
7.40 .” pulang yuk.”ajak Sisil.