-->

Senin, 29 Oktober 2012

Membantu Anak Autistik dengan on-line Tutoring


Membesarkan anak autis dapat menjadi tantangan tetapi pada saat yang sama, sebagai orangtua, Anda ingin anak Anda mendapatkan pendidikan yang terbaik.
Artikel ini membahas kebutuhan anak-anak spesial ini dan bagaimana dapat membantu orang tua untuk mengatasi kesulitan ini dengan Bimbingan Belajar secara online.
online tutoring for autistic
online tutoring
Sekolah umum dapat menimbulkan beberapa masalah serius tentang perilaku anak autis. Padahal, sekolah kami mendapatkan hibah pemerintah khusus untuk memenuhi kebutuhan anak-anak spesial, namun fasilitas yang disediakan di sekolah tersebut telah meninggalkan banyak yang harus diinginkan. Selain itu, tidak semua guru dilatih untuk menangani kebutuhan khusus anak-anak spesial ini. Dan menambahkan tekanan peer untuk kesengsaraan anak Anda dan Anda memiliki badai sempurna keadaan di mana Anda hanya tidak ingin mengirim anak-anak Anda dalam keadaan seperti itu
Mungkin, belajar di rumah secara online adalah apa yang anak Anda butuhkan. Bahkan, untuk semua anak-anak spesial, tidak ada tempat yang lebih baik untuk belajar dari kenyamanan rumah. Dan jika Anda bisa mendapatkan pendidikan berkualitas bagi anak Anda tepat di rumahnya, mengapa anda membuat mereka menderita dengan mengirim mereka ke Sekolah Umum yang bisa sensitif terhadap anak-anak khusus/ anak spesial ini?
Ada juga sekolah yang secara khusus dimiliki untuk anak-anak khusus. Tetapi para ahli berpendapat bahwa anak-anak autistik menderita gangguan perilaku karena ketidakmampuan perkembangan mereka untuk berfungsi secara normal dalam situasi sosial. Dan jika mereka dibuat untuk berbagi tempat dengan mereka yang memiliki masalah emosional, kondisi mereka akan rusak lebih lanjut.
Namun, rumah menyediakan lingkungan yang sempurna untuk anak-anak autistik, tanpa kewajiban sosial dan peraturan. Rumah adalah tempat di mana anak Anda akan mendapatkan perhatian khusus dan juga menyelamatkan dia dari perilaku kejam guru dan sesama siswa.
Dengan berkembangnya Internet di Twenty First Century, bimbingan online telah membuat langkah cepat dalam bidang pendidikan. Dengan sekali tidak ada kompromi terhadap kualitas pendidikan, situs bimbingan online telah datang untuk membantu orang tua mencari rumah yang ideal les sekutu bagi anak-anak khusus mereka. Dengan guru yang berkualitas terdaftar dari seluruh dunia, anak Anda hanya disampaikan hak pendidikan terbaik di ruang tamu Anda.
Bagian terbaik dari bimbingan online adalah bahwa anak Anda tidak akan merasa perlu untuk bersaing dengan siapa pun, sementara pada saat yang sama, ia akan berada di kebebasan untuk belajar pada jam-jam yang nyaman. Tidak ada pengganggu, tidak perlu guru hadir di rumah bahkan dapat meningkatkan potensi belajar anak Anda.
Pada akhirnya, Anda perlu menyadari bahwa anak Anda adalah khusus karena itu, ia memerlukan perawatan khusus. Setelah fakta ini dipahami, Anda akan mampu menghargai indispensability dari les online untuk anak autis Anda.
dikutip dari www.TeachingSpace.Com


Jumat, 05 Oktober 2012

PUISIKU


Sebuah cahaya terang menyambar
memaksa kelopak ini tuk mengendap
wajah nan rupawan sayu-sayu melirik


tak urung juga aku beranjak
tak mampu mulut berucap
hati ini tlah terbelenggu oleh tingkahmu

santun, sahaja, elok hati
dan yang paling utama kasih sayang yang tak ada ujungnya
tak terucap kata selain kasih , atas apa yang kau berikan untukku

AKU SAYANG KALIAN :)

untuk kemarin , sekarang hingga keropos tulang ini dimakan usia :)

Part 1 Welcome to My Live



    Hari ini hari pertama Sisil masuk SMA. Dia senang sekali karna dia diterima di sekolah yang ia harapkan “ SMA Harapan Satu “. “ Welcome to Harsa “seru Sisil sesampainya di sekolah. Dia berjalan-jalan sesekali menyapa orang yang ditemuinya lalu bengong melihat gedung SMA nya. Bukannya dia katrok , tapi baru kali ini dia masuk SMA itu. “ Haii ...” kata seseorang yang membuat lamunannya buyar plus kaget setengah mati. “ iaahhh !?” teriak Sisil, “ aduch , maaf ya bukannya mau ngagetin “. kata seseorang tersebut.  “ umth , gag papa ug, e … kamu ?” “ aku Citra anak baru di SMA ini ” kata Citra memperkenalkan diri , lalu mereka saling berjabat tangan. Kemudian terdengar suara dispeaker “ Perhatiian buat anak-anak baru silakan berkumpul di lapangan basket karna upacara MOS segera dimulai “. Tak lama setelah itu lapangan basket pun di krumuni banyak  orang , anak-anak mulai baris rapi dan seorang guru pun menyebutkan nama anak satu per satu menurut kelas.  “ Pricileea Aurel Mecca, masuk X.8 “. Sisil pun keluar barisan dan mulai mencari kelasnya. Dia hanya berputar-putar karena tidak tahu dimana letak kelasnya dan yang lebih membuatnya bingung gedung sekolah yang besar tanpa seorang teman. 
“ Oh , My God, where is my friend?”bisik Sisil sambil mencari seseorang “ heiii !!! cari siapa nund ?” setelah Sisil berbalik badan ternyata ada Citra .
                           “ Citra, I`m lucky to meet you.” kata Sisil
                           “ ya ampun Sil , gag gitu banget dech.”
                           “ akkkuu ….confused.”
                           “ bingung kenapa ??”
                           “ emth . .e. . cari k-e-l-a-s.”
Citra bengong sesaat lalu mulai tertawa terbahak-bahak , “ what ? Hhahahahahaha.”
“Citra , why you to laught ?” tanya Sisil tak sadar .
“gag papa kog Sil, kamu lucu , hhhhhiiiii .”jawab Citra masih dengan tawanya.



Setelah sampai di kelas mereka berdua berbincan-bincang pada Sisil 
                       “Kamu tu orang mana sih ? “
                       “Purpose you ?”tanya Sisil tidak mengerti.
                       “Gini ,You to be of good family?”
                       “Mom and Dad from Amrica ,aku lahir di sana tapi gede di  Jakarta.”
                       “ oooo ...makanya ,” kata Citra sok ngerti.
“ haiiii !” ada suara muncul tiba-tiba di tengah perbincangan Sisil dan Citra. Lalu mereka mendongak ternyata ada dua makhluk cewe` yang berdiri di belakang mereka.
“ kenalkan nama ku Puput dan ini Cindy .” Mereka berempat bersalaman lalu saling berkenalan. Bel tanda masukpun berbunyi , disusul suara gemuruh anak-anak yang masuk kelas. Pertama masuk kelas Sisil sedikit asing dengan teman-teman sekelasnya ada yang ganteng , imoet , cupu , dan biasa saja lengkaplah sudah penghuni X.8 . Belum selesai cerita penghuni X.8 tiba-tiba ada seorang guru yang gag tau diundang siapa langsung masuk saja ke kelas , lalu guru pendek , botak dan berkacamata kuda itu memperkenalkan diri dengan pedenya , “ tunggu tunggu , what ?? dia wali kelasku.” bisik Sisil tak percaya .

Siang ini setelah sampai rumah Sisil langsung masuk kamar , lalu merebahkan badannya di tempat tidur dan ia membayangkan hari-harinya tadi, bertemu tiga teman baru dan satu orang guru yang aneh, “ huumtt , true happy day .” gumamnya lalu ia mulai memejamkan kedua matanya.
                                                                 ●●●●

Jam lima tepat ia sudah bangun tidur ,karena hari ini hari ke dua MOS dan acara MOS kali ini yaitu olahraga yang diharuskan berangkat jam 05.30 kalau tidak hummmtt .. . . bisa jadi bulan-bulanan senior ntar. Sisil datang jam 05.25 “syukurlah gumamnya.” dia langsung bergabung baris dengan teman-temannya , hari ini dia kena KAMTIB itu sejenis keamanan sekolah gara-garanya kuku Sisil panjang  , belum selesai dapet hukuman Sisil sudah kena masalah baru lagi karna kaos kakinya kurang panjang “ Huambb , apess banget aku hari ini .” katanya lirih .


Waktu istirahat tiba Sisil berkumpul dengan tiga temannya yaitu Cindy , Puput , dan Citra. Mereka berempat mulai berbagai cerita , umth mereka bercerita tentang pengalamannya tadi bersama kamtib dengan nada menggebu-gebu tak terkecuali Puput , ia hanya biasa saja mendengar teman-temannya bercerita. Saking bingungnya Cindy pun bertanya pada Puput , “ kamu kog diam saja sih Put, gag kesel apa kena KAMTIB tadi .” Puput malah tersenyum  “ gimana mau kesel , orang Puput tadi pura-pura sakit biar gag kena kamtib .” mendengar jawaban Puput , Cindy jadi gregetan sendiri antara percaya atau tidak Puput melakukan hal konyol seperti itu, kalau Sisil ma Citra sih hanya tertawa saja melihat kelakuan Puput seperti itu.

Sisil mulai bersandar di meja belajarnya, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka” Mom , what is this ?”tanya Sisil keheranan karna biasanya mama Sisil tidak ada di rumah sore ini.
“ what , you don`t like mom is there ?”
“ no mom, sudahlah ada apa mom ?”
“ dedi pengen ajak kita dinner, do you want?”
“ Ok, mom . Tunggu di bawah yach ….”
 
Setelah pulang dari dinner, Sisil langsung masuk kamar. Malam itu ia memulai season curhatnya bersama kakaknya, Revan namanya. Kakak Sisil melanjutkan sekolah di Amric, maka dari itu hanya lewat chattinglah ia dapat menukar pikiran dengan kakaknya. Hari semakin larut Sisilpun mulai kantuk , dia mulai ganti baju tapi tunggu bukan piama yang ia pakai melainkan kaos dan celana kolornya. Aneh memang , tapi itu sudah menjadi kebiasaan Sisil dia agak tomboy karna dia punya satu kakak cowok yang selalu ia tiru gayanya.


                                                                          ●●●●





“ mbak , sudah ditunggu bapak dan ibu di ruang makan.”kata si mbok
“ yah mbok, tunggu bentar.”jawab Sisil sambil membuka pintu kamarnya. Dia mulai turun dari tangga dan masuk ruang makan , “ morning mom, ded.”kata Sisil dengan tersenyum
                                               “ morning too darling.”jawab mreka
                                               “ Sisil , bagaimana mosnya? “tanya mama
                                               “ seru mam, tapii yach cape` juga siiee ...”
                                               “ sudah-sudah curhatnya, nanti telat hlu.”sindir papa
Setelah selesai makan , ia mengakhiri dengan meminum susunya. Lalu ia pamit sama ortunya dan mulai masuk mobil.

Sesampainya di sekolah Sisil disambut ke tiga temannya,”morning Sisil...”seru Citra Cindy dan Puput. “morning too, masuk kelas yukk.”ajak Sisil. Mereka berempat berjalan menuju kelas sambil bercanda ada yang gosip ada juga yang Tebar Pesona tapi tunggu ….bukan Sisil yang tebar pesona melainkan Cindy dan Citra ,mereka memang paling centiil di antara empat sahabat tersebut. Kalau Puput sie terkenal dengan lugunya , lelet dan satu lagi telmi. Setelah sampai di kelas mereka langsung duduk. Jam pertama di mulai“ Pagi anak-anak.” kata bu Mirna , “ pagi ibuu...”seru anak-anak. Selama pelajaran berlangsung menyenangkan itupun bagi anak-anak yang menyukai sastra . Pelajaran demi pelajaran telah berlangsung waktunya istirahat. Anak-anak mulai menyebar ke penjuru sekolah, ada yang main basket , sepak bola , ke perpustakaan , di taman , dan empat sahabat Sisil, Citra, Cindy, dan Puput sudah nangkring di kantin. “ Cindy , traktir donk.” pinta Sisil dengan muka melasnya.
                                “ oke cinta, kamu mau makan apa ?”
                                “ umt, cuma burger 1, bakso 1, ama cappucino float.”
                               “ busettt , pesen segitu bilang CUMA ?” Cindy gregetan      
                               “ hahay , Cindy cantiiik dech .” jawab Sisil nyengir.
Mau tak mau dan harus mau Cindy memesan makanan Sisil dan pastinya karena tegoda dengan rayuan Sisil tadi“ kalian gag pesen ?”tanya Cindy pada Puput dan Citra.
                                   “ gag ahhh, aku masih kenyang.” jawab Citra.
                                 “ kalau Puput sie bawa bekal.” jawab Puput dengan lugunya dan di ikuti gelak tawa Cindy, Sisil, dan Citra.” hahaha dasar Puput.”
                                                                ●●●●

Malam ini malam minggu, ke empat sahabat Citra, Cindy, Sisil, dan Puput janjian bertemu di kafe dekat taman. Sambil menunggu pesanan mereka berempat menggosip dan tak lupa di awali dengan doa, “ eh kalian tau gag cowo yang lagi maen perkusi itu.”kata Cindy
                                      “ enggak , emang dia siapa ? Saudaramu ?” jawab Puput cuek.
                                      “ ya ampyun Puput , dia itu cool abis , terkenal , kaya.......”
                                      “ kaya apa ? Kaya monyet ?”celetuk Citra
                                      “ ahhh , rese` semua deh. Di bilangin ngeyel ya sudah.”
                             “ hahahahah, Cindy...Cindy you are very pitty.”kata Sisil nahan tawa. Lalu dengan gaya mutungnya Cindy pura-pura tak tau.”eh , aku ke belakang dulu yach.” ijin Sisil pada teman-temannya, “ cepet 5 menit.”kata Cindy ketus . Detik demi detik berlalu tapi  Sisil belum terlihat , ternyata ada something …..
“ aduh gimana sih masnya nie?” kata Sisil
“ umt, maaf ya maaf , ndak sengaja.”seru cowok itu. Cowok itu terus memandang Sisil tanpa ia sadari, Sisil mulai protes,”woooiii, masnya, malah bengong lagi.” cowok itu hanya nyengir tanpa dosa.  ” kamu ndak papa kan?” tanya cowok itu.
                          “ gag gag , biasa saja.”jawab Sisil sambil berdiri.
                          “ apa perlu saya panggilin ambulanc ?”goda cowok itu
                         “ ahhh, lebay !”jawab Sisil sebel , ia langsung ngluyur pergi ninggalin cowok itu. Padahal sebenarnya cowok tadi masih ngajak bicara Sisil, dari kejauhan terlihat cowok itu melihat Sisil dengan senyumnya. Sisil berjalan cepat menuju teman-temannya sambil berfikir tentang cowok tadi, “ itu cowok bukannya yang ditunjuk Cindy tadi ya,”humtt gumam Sisil dalam hati.” ya ampun Sisil, lama banget sih?”demo Cindy, tapi Sisil hanya diam seribu bahasa,”Sisil!bengong ya?” tanya Puput keheranan
                                                   “eh endak, humt apa Put ?”jawab Sisil
                                                  “itu makanan udah dingin dari tadi.”
                                                  “iiah iiah.”jawab Sisil tak berselera


Sampai rumah Sisil lalu merebahkan diri, sunyi senyap keadaan di rumahnya yang mendorong Sisil untuk segera memejamkan mata. Tapi entah mengapa ia tak dapat melakukan hal tersebut karna masih terbayang-bayang problem di kafe tadi.


Senandung kokok ayam mulai berdendang, Sisil sudah bersiap untuk lari pagi. Selesai menguncir rambutnya ia langsung keluar rumah,”hummt, segar sekali udara pagi ini.” gumam Sisil
“woy, cantiikk.”seru Citra “ah telat kamu.”gertak Sisil. Citra memang salah satu sahabat Sisil yang tinggal satu komplek dengannya. Langit yang masih petang, udara yang masih  dingin dan tidak begitu terdengar suara kendaraan.  Memang masih terbilang sepi pagi ini untuk para manusia beraktivitas, tapi ini suatu hal biasa bagi Sisil untuk mempertahankan tubuh yang sehat.” Sil uda ya, capek banget nie.”keluh Citra
                            “ walah, dasar kamu belum apa-apa uda bilang capek.”
                            “ woy mbak , saya kan bukan atlet huh.”
                            “ humt, iah iah. Duduk di sana yuk.”
Untuk menghilangkan rasa dahaga mereka meneguk sebotol air, lalu melihat keadaan di sekelilingnya. Jam tangan Sisil sudah menunjukan pukul 7.40 .” pulang yuk.”ajak Sisil.

                                                                        ●●●●